Sunday, 21 December 2014

"State" psikologis dan pengaruhnya dalam kehidupan

00:29 Posted by Dziki No comments

State adalah kondisi mental, emosional dan kognitif seseorang dalam waktu tertentu.

State seperti halnya kacamata, yang mnejadi penentu bagaimana warna dunia yang anda lihat. Saat anda memakai kacamata hitam, dunia yang anda lihat akan tampak gelap, jika anda memakai kacamata merah, dunia yang anda lihat akan tampak kemarah-merahan dan begitu seterusnya. Sederhananya saat seseorang sedang "good mood", dunia akan dinilai olehnya begitu positive, semua orang jadi tampak menyenangkan dan hal-hal yang terjadi kemudian akan dimaknai postive. Sebaliknya, jika seseorang berada pada state negative atau sedang "bad mood" dunia akan tampak menyedihkan atau menyebalkan, orang-orang yang berinteraksi akan dinilai sangat menyebalkan dan lebih membuat emosional. Hal-hal yang terjadi akan ada dalam frame yang negative.
State tertentu akan memengaruhi proses berpikir sesorang. Saat dalam kondisi tenang (State Positive) pemikiran akan menjadi lebih jernih, banyak solusi dan alternative yang muncul, banyak sudut yang terabaikan menjadi terpikirkan, akan banyak hal yang dapat dipahami jauh lebih baik. Demikian pula halnya jika seseorang sedang ada dalam state negative, banyak hal yang luput dari pemikiran, pemikirannya akan menjadi dangal, banyak kesalahan pelogikaan, banyak hal yang menjadi lebih rumit dan menjadi lebih sulit dari sebelumnya. Dalam state negative ini cendrung lebih banyak hal yang negative yang akan terpikirkan, alih-alih melihat peluang, akan lebih banyak berpikir pada kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi, dan hasilnya keresahan akan menjadi semakin besar, diiringi dengan dengan lahirnya emosi-emosi buruk yang akan memperumit suasana hati.
State juga berdampak pada fisiologis seseorang. Jika sedang berada dalam state negative biasanya wajah seseorang akan tampak tegang, alisnya mengerucut, dan mukanya yang pucat. Sementara itu bahasa tubuh, gerak-gerik dan gesturnya akan menampakan ciri-ciri yang sama, karena tubuh seseorang akan merefleksikan kondisi emosionalnya.

0 comments: