Thales adalah seorang filsuf yang mengawali sejarah filsafat Barat pada abad ke-6 SM. Sebelum Thales, pemikiran Yunani dikuasai cara berpikir mitologis dalam menjelaskan segala sesuatu.
Pemikiran Thales dianggap
sebagai kegiatan berfilsafat pertama karena mencoba menjelaskan dunia dan
gejala-gejala di dalamnya tanpa bersandar pada mitos melainkan pada rasio
manusia. Ia juga dikenal sebagai salah seorang dari Tujuh Orang Bijaksana
(dalam bahasa Yunani hoi hepta sophoi), yang oleh Aristoteles diberi gelar
'filsuf yang pertama'. Selain sebagai filsuf, Thales juga dikenal sebagai ahli
geometri, astronomi, dan politik. Bersama dengan Anaximandros dan Anaximenes,
Thales digolongkan ke dalam Mazhab Miletos.
Thales
tidak meninggalkan bukti-bukti tertulis mengenai pemikiran filsafatnya. Pemikiran
Thales terutama didapatkan melalui tulisan Aristoteles tentang dirinya.
Aristoteles mengatakan bahwa Thales adalah orang yang pertama kali memikirkan
tentang asal mula terjadinya alam semesta. Karena itulah, Thales juga dianggap
sebagai perintis filsafat alam (natural philosophy).
B.Pemikiran Thales
Thales
mengembangkan filsafat alam kosmologi yang mempertanyakan asal mula, sifat
dasar, dan struktur komposisi dari alam semesta. Menurut pendapatnya, semua
yang berasal dari air sebagai materi dasar kosmis. Sebagai ilmuwan pada masa
itu ia mempelajari magnetisme dan listrik yang merupakan pokok soal fisika.
Juga mengembangkan astronomi dan matematika dengan mengemukakan pendapat bahwa
bulan bersinar karena memantulkan cahaya matahari, menghitung terjadinya
gerhana matahari, dan adalah bahwa kedua sudut alas dari suatu segi tiga sama
kaki adalah sama besarnya. Dengan demikian, Thales merupakan ahli matematika yang
pertama dan juga sebagai the father of deductive reasoning (bapak penalaran
deduktif).
Di dalam geometri, Thales dikenal karena menyumbangkan apa yang disebut teorema
Thales, kendati belum tentu seluruhnya merupakan buah pikiran aslinya. Teorema
Thales berisi sebagai berikut:
Jika AC adalah
sebuah diameter, maka sudut Badalah selalu sudut siku-siku
Teorema
Thales :
·
1. Sebuah lingkaran terbagi dua sama besar oleh diameternya.
·
2. Sudut bagian dasar dari sebuah segitiga samakaki adalah sama besar.
·
3. Jika ada dua garis lurus bersilangan, maka besar kedua sudut yang saling
berlawanan akan sama.
·
4. Sudut yang terdapat di dalam setengah lingkaran adalah sudut siku-siku.
·
5. Sebuah segitiga terbentuk bila bagian dasarnya serta sudut-sudut yang
bersinggungan dengan bagian dasar tersebut telah ditentukan.
Dalam sejarah matematika, Thales
dianggap sebagai pelopor geometri abstrak yang didasarkan pada petunjuk
pengukur banjir, yang implementasinya dengan membuktikan dalil-dalil geometri
yang salah satunya bahwa kedua sudut alas dari suatu segi tiga sama kaki adalah
sama besarnya.
Walaupun pandangan-pandangan Thales
banyak yang kurang jelas, akan tetapi pendapatnya merupakaan percobaan pertama
yang masih sangat sederhana dengan menggunakan rasio (akal pikir).
0 comments:
Post a Comment