Wednesday 18 December 2013

Pengertian Etika

07:58 Posted by Dziki No comments
Manusia itu dinamis, manusia tidak statis mereka bergerak dari satu titik ke titik yang lain. Begitulah, manusia adalah sebuah proses panjang yang sistematis menju ke satu arah yang bergerak menuju “kemanusiaan yang manusiawi”.
Dari persepsi diatas, manusia adalah proses, mucul berbagai norma, nilai-nilai aturan-aturan yang mengarahkan manusia pada pengaturan system kehidupan yang lebih baik, lebih beradab atau sebut saja lebih “manusiawi”. Nilai-nilai dan aturan tersebut dipikirkan dan dipertimbangangkan secara otomatis oleh kodratiah manusia itu sendiri yang muncul dari alam bawah manusia yang sangat apa adanya, hingga memunculkan satu cabang utama dari filsafata yaitu ilmu “Etika”

Etika atau Ethikos dalam bahasa yunani secara literature berarati timbul dari kebiasaan. Etika adalah sebuah atau sesuatu bagaimana mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi dasar dan penilaian moral.
Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai etika. Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi. Karena itulah etika merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek dari etika adalah tingkah laku manusia. Akan tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga tingkah laku manusia, etika memiliki sudut pandang normatif. Maksudnya etika melihat dari sudut baik dan buruk terhadap perbuatan manusia. 
Dalam konteks etika sebagai filsafat dan ilmu pengetahuan ini, perlu dilakukan pemisahan antara etika dan moral. Yaitu bahwa etika adalah ilmu pengetahuan, sedangkan moral adalah obyek ilmu pengetahuan tersebut.

Abdul kadir (2001) memperinci unsur-unsur penting filsafat ilmu sebagai berikut:

• Kegiatan intelektual


Bahwa filsafat merupakan kegiatan yang memerlukan intelektualitas atau pemukiran .


• Mancari makna yang hakiki


Filsafat memerlukan interpretasi terhadap suatu dalam kerangka pencarian makna yang hakiki.


• Segala fakta dan gejala


Bahwa objik dari kegiatan filsafat adalah fakta dan gejala yang terjadi secara nyata.


• Dengan cara refleksi, metodis dan sistematis


Filsafat memrlukan suatu metode dalam kegiatannya serta membutukan prosedur-prosedur yang sistematis.


• Untuk kebahagian manusia.








0 comments: