Monday 24 November 2014

Biografi Karen Armstrong

10:03 Posted by Dziki 21 comments

 Biografi Karen Armstrong

Karen Armstrong lahir pada 14 november 1944 dari seorang ibu bernama Eileen di rumah mungil Worcestershire Inggris, lima belas mil dari Birmingham.


 Keluarga Karen Armstrong adalah keluarga yang taat beragama Katolik. Armstrong remaja pernah menghabiskan hidupnya untuk mengabdi pada Tuhannya di Biara. Selama di Biara ia mengenyam pendidikan kekristenan  sebagai biarawati. Karena kegigihan dalam kegiatan dan belajarnya di Biara, Armstrong direkomendasikan untuk belajar sastra Inggris di Oxford. Selain itu, pendidikannya juga dilengkapi dengan perangkat diploma di dalam teologi,  Kitab Suci, dan  sejarah  Gereja. Sayangnya, pendidikannya tidak mampu mencapai tigkat doktor. Semenjak melepaskan diri dari pengabdiannya menjadi biarawati, Armstrong  menyebut  dirinya  seorang  agamawan  paruh  waktu dan seorang  monoteis bebas.  Sumber utama spiritualnya adalah studi. Ketika ia membenamkan diri dalam teks-teks suci, apapun teks itu, ia menghayati  momen-momen  dengan  penuh takjub, kagum, dan transenden.  Ini merupakan salah satu pengalaman lain pada abad kedua  puluh. Orang tidak ingin meninggalkan tradisi mereka sendiri, tetapi mereka menjangkau keluar secara naluriah ke agama-agama lain.

Pengalaman  Armstrong mempelajari agama Islam bermula tahun 1984  ketika diundang televisi British channel empat London untuk membuat serial dokumenter televisi tentang kehidupan dan kerja Saint Paul atau Santo Paulus. Hal ini menyebabkan Armstrong harus berdiam di Yerussalem. Sebab untuk memahami Gereja  purba  yang sebagian besar didirikan oleh Santo Paulus, maka Armstrong dituntut untuk mempelajari dunia orang  Yahudi yang memunculkan Gereja purba. Di kota terkenal inilah satu kota tiga Tuhan ia mampu belajar secara intensif dalam mendalami agama Ibrani. Di sana ia menjumpai Yudaisme dan Islam sebagai agama-agama yang hidup, bugar, dan mandiri  yang juga  berkaitan dengan agamanya sendiri. Ia tergelitik dan terpesona. Studi atas Yahudi, Islam, dan agama Kristen Ortodoks memperlihatkan kepadanya bahwa ada banyak hal yang belum pernah ia jumpai dalam tradisi monoteistik dan dapat benar-benar ia pahami. Ia senantiasa mencoba menyajikan agama monoteistik dalam visi rangkap tiga dengan mencoba melihat ketiganya sebagai jalan-jalan yang sah menuju Allah. Di sinilah ia mengkaji pengetahuan keagamaan hingga ia terkenal dalam bidang agama bukan sastra Inggris.

Genealogi Karya-karya Karen Armstrong

Tahun 1988, ketika Karen Armstrong tiba, selang beberapa tahun kemudian  ia  menerbitkan  buku  yang di dalamnya berisi penelitian tentang  kesamaan  rangkaian  perang  suci  Abad  Pertengahan  dengan ketegangan yang terjadi di wilayah Yerussalem. Bukunya berjudul The Holy War mengurai tragedi konflik agama terkait dengan perang agama, mulai dari perang salib hingga perang teluk secara kronologis.  Barangkali  dari  perjalanan  di  Timur  Tengah  inilah,  Armstrong kemudian terpancing untuk menulis buku tentang sejarah persepsi manusia tentang Tuhan. Buku itu kemudian diterbitkan pada tahun 1993 dengan judul A History of God: The 4000-Year Quest of  Judaism, Christianity, and Islam. Buku ini yang kemudian menjadi best seller. Bersamaan  dengan itu, bersinggungannya dengan agama lain, barangkali ia tertarik dengan Islam. Dalam ketertarikannya terhadap Islam,  yang pertama ia kenal mungkin adalah nabi Muhammad. Oleh karenanya ia menulis sebuah biografi nabi Muhammad.  Muhammad: A Biography of the Prophet kemudian berhasil diterbitkan pada tahun 1991. Ceritanya tentang  nabi Muhammad adalah suatu  cara  untuk membendung kebencian  Barat terhadap Islam.  Ia ingin mengenalkan Muhammad  sebagai  Founding Father pertama dalam Islam kepada Eropa. Dalam bukunya Islam: A Short History (2001),  Armstrong mengatakan secara geografis ataupun ideologis, Islam berdiri paling dekat dengan Barat, karena secara agama Armstrong  lahir dalam keluarga agama Ibrahim, sedangkan secara filosofis ia dibangun atas ideologi Yunani. Barat paling sulit memahami Islam.  Oleh  karenanya Armstrong mencoba menerangkan Islam kepada Barat dengan bukunya di atas.  Buku ini meceritakan sejarah  perjalanan Islam dari awal munculnya sang nabi Muhammad. Setelah peristiwa 11 september 2001, Karen Armstrong semakin sibuk untuk menghadiri acara-acara seminar.  Ia dimintai pendapat tentang Islam dan Barat. Dalam kesadarannya, pendapat  mengenai Islam dan Barat juga ia tuangkan dalam buku The Battle of God: Fundamentalism in  Judaism, Christianity, and Islam. Dalam buku ini ia memaparkan bentuk kekerasan-kekerasan  yang  pernah menjadi dinamika  agama  monoetistik.  Di susul  kemudian  dengan  buku  Faith  After September 11 yang terbit pada tahun 2002. Untuk merespons kekerasan ateisme dan fundamentalisme ia menungkan pemikirannya dalam buku The Case for God: What Religion Really Means (2009). Bagi penulis ini adalah buku lanjutan dari The Battle of God: Fundamentalism in Judaism, Christianity, and Islam.

21 comments:

anuarmaarup said...

It boils down to the root and development of the religion of god and how the transfer of christianity from baitulmaqdis to the the vatican inevitably transformed the christian religion of god to that of the 'sun' of god despite literally as the religion of the 'son' of god

Putra Dari Ufuk Timur said...

Kebodohan Karen Amstrong dan Pendukungnya.

Penjelasan Karen Armstrong dalam bukunya, terkesan untuk menciptakan adanya hubungan baik antar sesama pemeluk agama, khususnya Islam dan Kristen. Memang perdamaian dan persahabatan sangat penting untuk diwujudkan. Namun bukan berarti harus melegitimasi pernyataan al-Quran untuk membenarkan konsep Islam yang tidak mengakui bahwa Yesus Kristus sebagai TUHAN dan hanyalah memberikan pengakuan sebagai seorang nabi biasa.
Inilah yang menjadi kebodohan seorang Karen Armstrong, karena tidak memahami secara baik dan jelas tentang esensi sebenarnya daripada INJIL KEBENARAN, bahkan saya menyebutnya sebagai ahli tafsir yang bodoh. Walaupun Muhammad bin Abdulah dan tim penyusun Al-Quran memasukan kisah Yesus Kristus dalam kitab dan surah-nya, namun tetap tidak mengakui DIA sebagai TUHAN ALLAH. Padahal inilah yang sebenarnya menjadi inti perbedaan antara pengikut Kristus dan pengikut ajaran-ajaran/agama lainnya.... (masih berlanjut)

Putra Dari Ufuk Timur said...

Kalau sekedar menghormati kenabian-Nya saja tanpa menyembah ke "TUHAN" an-Nya, sama saja pembohong dan penipu, karena iblis pun sama seperti anda dan lainnya. Iblis hanya mengakui bahwa YESUS KRISTUS sebagai TUHAN ALLAH namun ia tidak mau menyembahNya. Iblis dan setan-setannya pun bisa mengutip setiap ayat-ayat dalam Alkitab seperti Karen Armstrong dan para penyusun Al-Quran, namun apakah tujuan mereka untuk menyembah YESUS KRISTUS sebagai TUHAN?, jawabannya adalah tidak sama sekali, justru ini dilakukan untuk menghasut manusia menolak Dia dengan pemahaman logika, dan inipun menjadi kebodohan bagi mereka.
Konsep mencintai dan mengasihi Yesus Kristus, bukan dengan mengutip ayat-ayat Alkitab dalam setiap kajian/literatur maupun kitab suci lainnya, tetapi esensi sebenarnya adalah melakukan segala perintah-Nya, yakni mengakui dengan mulutnya, dan menyembah Yesus Kristus sebagai TUHAN dan ALLAH selaku Pencipta Langit dan Bumi.

Putra Dari Ufuk Timur said...

Karen Armstrong perlu memahami secara jelas bahwa kegagalan bangsa Yahudi dalam memuja TUHAN ALLAH yang disembah oleh Abraham, Ishak dan Yakub, adalah dengan upaya melegitimasi Paganisme kedalam ajaran Musa termasuk pengajaran Imam-imam Yahudi, Ahli-ahli Taurat dan Orang Farisi yang diperoleh pada masa pembuangan ke Babel. Keyakinan dan pengajaran mereka dilanjutkan sampai pada kehadiran Yesus Kristus, telah banyak berubah dan menyimpang dari maksud TUHAN ALLAH yang sebelumnya telah dinyatakan kepada Nuh, Abraham, Musa dan Daud.

Pengajaran para Yahudi dan komplotannya itu lebih kearah kesombongan rohani sebagai "umat pilihan yang tidak setia". Mereka menempatkan agama sebagai organisasi kerohanian, adat istiadat, sosial dan politik seperti yang dipelajari dan meniru selama masa pembuangan di Babel, yang menyebabkan mereka menjadi buta dan tidak menyadari kehadiran Mesias yang telah di nubuatkan dalam kitab-kitab Ibrani, termasuk konsep kehadiran TUHAN ALLAH dalam bentuk tubuh manusia yang dapat dilihat oleh mata jasmani.

Putra Dari Ufuk Timur said...

Demikian juga, kekacauan gereja - gereja dengan paham dan doktrin yang sesat, telah menjadi batu sandungan bagi bangsa lain, diantaranya adalah bangsa Arab yang kemudian disebut golongan Muslim. Golongan muslim itu akhirnya menyangsikan dan tidak percaya kepada Kristus yang dijanjikan kepada seluruh umat manusia, menyangkal serta menghujat TUHAN ALLAH Pencipta Semesta Alam.

Rancangan TUHAN ALLAH telah ada sebelumnya ketika iblis memberontak bersama pengikut-pengikutnya saat mereka masih berstatus malaikat ciptaan TUHAN. Rancangan ini menjadi nyata dan siap dijalankan disaat iblis menghasut Hawa dan Adam sehingga jatuh dalam dosa. Adam dan istrinya telah berdosa dan diusir dari taman Eden membuat mereka tidak bisa lagi melihat TUBUH TUHAN YANG MAHA KUDUS. Keturunan manusia sampai masa hidup nabi NUH dan keturunan selanjutnya tetap tidak bisa melihat-Nya, walaupun hanya sampai sebatas suara dan jejak Nya saja.(lihat kisah nabi Musa dan peristiwa di gunung Sinai dan nabi Elia). Kesemuanya dibutakan secara rohani sampai dengan kelahiran YESUS KRISTUS, sebab mereka telah berdosa dan kehilangan kemuliaan TUHAN.

Putra Dari Ufuk Timur said...

Berbagai upaya dan usaha telah dilakukan oleh umat manusia untuk mencari TUHAN ALLAH-Nya, namun semuanya sangat sia-sia bahkan menyimpang dari pernyataan TUHAN ALLAH yang sebenarnya. TUHAN ALLAH dimanifestasikan dalam bentuk Paganisme berupa dewa-dewa yang ditafsirkan menurut pemikiran mereka sendiri yang pada akhirnya menuju jalan kebinasaan. Bangsa Yahudi, dengan kepintarannya melegitimasi konsep-konsep ketuhanan bangsa lain, seperti salah satu contoh yaitu mereka membuat patung Lembu Emas yang menjadi keyakinan bangsa Mesir dan Mesopotamia, ketika mereka telah mendengar sendiri suara TUHAN ALLAH di gunung Sinai. Kesalahan tafsir Imam Harun dan tua-tua bangsa Israel yang mendefinisikan TUHAN ALLAH berbentuk patung Lembu Emas, membuat bangsa itu mati bergelimpangan dipadang gurun. Padahal, maksud dan tujuan mereka sebenarnya untuk memanifestasikan TUHAN ALLAH yang telah berbicara secara langsung dan didengar suara-Nya dengan jelas, tetapi TUHAN ALLAH menjadi murka dengan perbuatan mereka.

Jangankan itu, Yohanes Pembabtis seorang yang sangat keras menentang para imam Yahudi, Ahli-ahli Taurat dan orang Farisi, dan dirinya telah dinubuatkan dalam kitab para nabi yang di-identikan dengan nabi Elia yang akan datang, dia pun ragu dengan pernyataan sebelumnya ketika ia membabtis Yesus. Walaupun Yohanes Pembabtis telah mendapat pernyataan ilahi secara langsung dengan mendengar suara TUHAN ALLAH sendiri bahwa "Inilah Anak-Ku yang Ku kasihi, kepada-Nya lah Aku berkenan", namun pada akhirnya saat ia dimasukan dalam penjara oleh Herodes, ia pun masih belum percaya dan sangsi kepada YESUS. Ia menyuruh murid-muridnya datang kepada YESUS untuk bertanya apakah benar Dia adalah Mesias Yang Dijanjikan?, inilah bukti kebutaan bangsa Yahudi untuk mengenal TUHAN ALLAH.

Putra Dari Ufuk Timur said...

Bukan hanya itu, ada seseorang sebelum menjadi murid Yesus ketika ia mendengar tentang Yesus, pun masih bertanya : ”Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazareth?”, dan Yesus sendiri mengatakan bahwa inilah jawaban orang Israel sejati, artinya ia menunjukan kepolosan dalam kebutaan rohani-nya.

Kebutaan rohani ini telah dinyatakan dan ditunjukan oleh Imam Besar Kayafas, para imam Yahudi yang disebut rabbi, ahli - ahli taurat dan orang Farisi, yang dinilai sangat paham dengan isi kitab Taurat, namun mereka semua tidak bisa mengenal TUHAN ALLAH yang telah datang dan hadir dihadapan mereka, bahkan mereka menolak dan membunuh Dia.

Sekali lagi perlu saya jelaskan bahwa TUHAN ALLAH telah melihat berbagai macam penyimpangan, kesalahan dan kekeliruan manusia, bahkan mereka memutarbalikan fakta yang sebenarnya. Hati umat manusia penuh keinginan untuk mencari TUHAN ALLAH, tetapi dalam penerapannya selalu salah kaprah dan salah menyembah, sehingga semua keyakinan dan tafsiran-tafsiran itu menyesatkan mereka, seperti : menyembah matahari, bulan, bintang, air, patung, “batu hitam”, dan berbagai hal lain yang dilakukan manusia untuk mewujudkan kehadiran TUHAN ALLAH di dalam dunia.

Putra Dari Ufuk Timur said...

Doktrin dan ajaran yang diyakini oleh umat manusia sekian lama dalam kebutaan rohaninya menyatakan bahwa TUHAN ALLAH adalah suatu Roh yang penuh kuasa dan pencipta, tidak kelihatan atau tidak bisa dilihat, menyebabkan mereka membuat TUHAN ALLAH dalam bentuk lambang dan wujud yang salah, sedangkan “TUHAN ALLAH sendiri menolak allah laindihadapan-Nya", dan Ia tidak bisa disamakan dengan segala sesuatu berbentuk apapun baik di langit, di bumi ataupun dibawah bumi.. Dengan demikian, manusia semakin berdosa dalam hidupnya, dan tidak dapat dibenarkan dengan alasan apapun.

Walaupun manusia berusaha dengan berbagai macam cara untuk menyembah, berbuat kebaikan, amal, beribadah menurut berbagai versi dan sebagainya bahkan menyebut nama YESUS KRISTUS putra Maria, tetapi semuanya adalah salah dimata TUHAN ALLAH dan tidak sesuai kehendak-Nya. Mereka menyembah TUHAN ALLAH menurut ajaran-ajaran manusia dan untuk kepentingan-nya saja, seperti : mencari nama, jabatan, kekuasaan, nasionalisme kebangsaan karena tersisih dari bangsa Yahudi yang penuh kesombongan, namun akhirnya juga menyeleweng dari ajaran sebenarnya.

Apa yang dilakukan oleh nabi Nuh untuk menyembah TUHAN ALLAH tidak dilanjutkan secara benar oleh keturunan-keturunannya, bahkan cenderung menyimpang walaupun kelihatannya hampir mirip atau istilahnya “beda-beda tipis”, percaya banyak dewa-dewa yang digambarkan menurut pikiran manusia sendiri. Mereka lupa bahwa sebelumnya, ada sekian banyak malaikat-malaikat jahat yang telah diusir dari Sorga bersama si iblis yang berusaha kuat untuk menentang TUHAN ALLAH Pencipta Langit dan Bumi kemudian setelah berada dibumi, mereka mengacaukan pikiran manusia melalui penyembahan – penyembahan palsu.

Putra Dari Ufuk Timur said...

Kehidupan manusia menuju kehancuran dengan kepercayaan dan keyakinan manusia yang demikian bobrok dan jahat. Hal ini membuat TUHAN ALLAH kecewa dengan hasil ciptaan-Nya, namun TUHAN ALLAH masih bisa merasakan keterbatasan manusia-manusia itu, dimana hatinya ingin mencari TUHAN ALLAH yang benar, namun disalah artikan oleh nabi-nabi palsu, guru-guru palsu, orang suci dan ajaran-ajaran yang diterimanya, sehingga TUHAN ALLAH Pencipta Semesta Alam harus turun sendiri kedalam dunia, untuk menyelesaikan persoalan semesta ini.

Tujuan utama TUHAN ALLAH turun sendiri ke dalam dunia supaya manusia itu bisa menyembah ”TUHAN ALLAH yang bisa dikenal dan dilihat oleh mata jasmani manusia” sendiri, tanpa harus menyembah sesuatu yang “tidak kelihatan” bahkan “tidak dikenal” serta menghapus seluruh dosa manusia.

Doktrin dan ajaran yang diyakini oleh umat manusia bahwa TUHAN Allah tidak bisa dilihat oleh mata jasmani manusia adalah "doktrin sesat yang ditafsirkan oleh pikiran manusia itu sendiri" telah menjadi pagar dan pemisah antara TUHAN ALLAH dan Manusia selama berabad-abad. Kondisi ini kemudian dimanfaatkan oleh nabi-nabi palsu untuk mengajarkan manusia dengan pikiran-pikiran sendiri, hayalan-hayalan dan dongeng-dongeng, yang menurutnya itu benar, padahal bertentangan dengan kehendak TUHAN ALLAH.

Putra Dari Ufuk Timur said...

TUHAN ALLAH tahu bahwa sampai kapanpun pasti umat manusia akan tetap salah, berdosa dan menyimpang dari kehendak-Nya, walaupun yang mereka diajarkan adalah kebaikan, amal, kemurnian jiwa, ibadah sepanjang hari dan sebagainya. Kesemua usaha manusia tersebut tidak akan membuat manusia dibenarkan dimata TUHAN ALLAH. Manusia hanya bisa mencapai kegagalan dari kekeliruannya.

Dengan doktrin "TUHAN ALLAH tidak bisa dilihat dengan mata jasmani manusia sejak Kristus Lahir di Betlehem", membuat suatu batas dan dinding bahwa TUHAN Sang Pencipta tidak bisa hadir didalam dunia yang Dia ciptakan sendiri, seolah-olah manusia mau membatasi kekuasaan-Nya, dengan menyatakan bahwa "DIA adalah Roh" saja. Memang benar bahwa TUHAN ALLAH adalah Roh, namun TUHAN ALLAH adalah “Roh Yang Penuh Kuasa” yang tidak bisa dibatasi oleh ruang dan waktu termasuk juga bisa memiliki tubuh, seperti manusia yang Dia ciptakan menurut gambar dan rupa-Nya yang sempurna, tetapi perbedaan mendasar antara TUHAN ALLAH dan manusia adalah manusia memiliki tubuh yang berdosa, sedangkan TUHAN ALLAH memiliki ”Tubuh Yang Tidak Berdosa, Tidak Bernoda dan Tubuh Yang Kudus”.

Putra Dari Ufuk Timur said...

Jadi jika sampai saat ini, masih ada ajaran-ajaran, kepercayaan dan agama, seperti Yahudi dan lainnya yang menyatakan bahwa TUHAN ALLAH tidak bisa dilihat dalam bentuk tubuh seperti manusia dalam bentuk YESUS KRISTUS, dengan alasan bahwa Dia hanyalah Roh saja, itu sebuah “kesalahan fatal” dan "ajaran sesat". Padahal dimulut mereka yang manis, menyebut TUHAN ALLAH adalah TUHAN Yang Maha Kuasa. Sebenarnya, mereka itulah para pengikut Iblis dan "anti kristus" yang bersembunyi dibalik agama tuhan padahal hatinya jauh dan menyangsikan kekuasaan TUHAN ALLAH sendiri. Mereka memaksakan pikiran-pikiran kemanusiaan mereka untuk menutupi kedegilan dan kejahatan mereka sendiri.

Kesimpulannya adalah TUHAN ALLAH bisa datang kedalam dunia bertemu dan dapat dilihat dengan mata jasmani dalam wujud YESUS KRISTUS, karena manusia tidak bisa membatasi Dia dan otoritas Dia sebagai TUHAN Pencipta Alam Semesta yang berkuasa atas langit dan bumi.

Putra Dari Ufuk Timur said...

Hal ini sebenarnya telah dinyatakan oleh Simeon, seorang yang benar dan saleh, dan Hana, seorang nabi perempuan, ketika mereka melihat bayi Yesus yang masih berumur delapan hari yang dibawa oleh Yusuf dan Maria untuk disunatkan menurut hukum Taurat. Simeon telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum melihat Yesus Sang Mesias Yang Dijanjikan, demikian juga dengan Hana yang tidak pernah meninggalkan bait Allah untuk berdoa dan berpuasa menunggu bukti nubuatan para nabi-nabi Ibrani. Apa sebenarnya yang menjadi keyakinan Simeon dan Hana itu?, Jawabannya sangat sederhana, yaitu keyakinan yang dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa mereka akan melihat TUHAN ALLAH dengan mata jasmani mereka sebelum mereka mati. Roh Kudus telah membuka mata rohani dan mata jasmani untuk melihat TUHAN ALLAH hadir sebagai manusia sempurna, namun ini tidak dinyatakan kepada Imam Besar, Imam-Imam, Para Ahli Taurat dan Orang Farisi.

Kehadiran TUHAN ALLAH kedalam dunia diwujudkan dalam Tubuh Yesus Kristus. Dia mati dikayu salib oleh Imam-Imam, Ahli Kitab Taurat dan Pemeluk Agama Yahudi yang tidak mengenal Dia, karena ajaran-ajaran mereka sudah ternoda dan tidak benar lagi. Dan pada saat, Yesus mati dikayu Salib, Tirai bait ALLAH di Yerusalem ”terbelah menjadi dua bagian dan terpisah” dan tidak ada lagi pembatas yang selalu dimanfaatkan manusia menurut keinginannya.

Putra Dari Ufuk Timur said...

Tirai ini selama berabad-abad menjadi pemisah antara ruang maha kudus dan ruang kudus hanya bisa dimasuki oleh Imam Besar saja, sedang yang lain tidak, menunjukan bahwa TUHAN ALLAH Semesta Alam tidak akan dibatasi oleh tirai telah ”terbelah menjadi dua bagian dan terpisah”, yang selama berabad-abad dijadikan alasan oleh para imam besar Yahudi yang memanfaatkan nama TUHAN ALLAH untuk kepentingan diri sendiri, golongan dan kelompoknya bahkan memutarbalikan Firman TUHAN. ”Lihatlah Tirai bait ALLAH itu terbelah sehingga tidak ada lagi dinding pemisah antara TUHAN ALLAH dan manusia”. Itulah bukti, bahwa TUHAN ALLAH bisa menjadi manusia dan menjadi TUBUH yang dapat dilihat oleh mata jasmani manusia hasil ciptaan-Nya.

Inilah hikmat dan kebijaksanaan TUHAN ALLAH sendiri, sehingga pada hari penghakiman dimana semua manusia akan dihakimi oleh TUHAN ALLAH, jangan sampai ada manusia yang berkata untuk membela dirinya bahwa : ”kami telah salah menyembah, karena TUHAN ALLAH adalah Roh saja yang tidak bisa kami lihat”. Alasan manusia itu pun akan pupus dan sirna, sehingga tidak ada lagi pembelaan diri atas kesalahan dan dosa yang telah dibuat oleh manusia itu.

Putra Dari Ufuk Timur said...

Namun terkait dengan kematian Yesus di kayu Salib, muncul pertanyaan dari banyak orang, yakni : “ Masa TUHAN ALLAH bisa mati ?”, pertanyaan ini dijawab dengan mata rohani, bahwa kematian yang dimaksud TUHAN ALLAH, bukanlah kematian yang ada dalam pikiran manusia selama berabad-abad, yaitu kematian tubuh fana yang dijadikan dari debu tanah dan akan kembali menjadi debu tanah, oleh sebab itu Yesus Kristus yang adalah TUHAN ALLAH sendiri harus mati dan tubuhnya dikembalikan ke tanah sesuai Firman-Nya sendiri ketika memberikan hukuman kepada Adam, namun Dia kemudian bangkit dengan tubuh yang penuh kemuliaan sebagaimana jati diri-Nya yang semula sebelum dunia diciptakan.

Sebenarnya TUHAN ALLAH memiliki tubuh, seperti manusia yang sangat sempurna, seperti ketika Dia menciptakan Adam menurut gambar dan rupa Dia sendiri. Sebelumnya, TUHAN ALLAH bersahabat dengan Adam, dan Adam bisa melihat tubuh TUHAN seperti Tubuh Suci Yesus Kristus, tetapi setelah Adam dan Hawa jatuh kedalam dosa, manusia tidak bisa melihat Tubuh TUHAN ALLAH lagi, juga karena dosa membuat manusia tidak bisa mengingat Tubuh TUHAN ALLAH itu, kecuali TUHAN ALLAH sendiri datang kedalam dunia sebagai Kristus, namun banyak tidak mengenal-Nya. Inilah bukti TUHAN ALLAH sangat konsisten dengan semua yang Ia firmankan.

Putra Dari Ufuk Timur said...

Dan perlu diketahui bahwa ada suatu rahasia terbesar yang belum tersingkap, bahwa “Iblis” atau dikenal dengan istilah Penyesat dan Ular Tua dalam Alkitab dan juga menurut banyak tafsiran disebut “Lucifer”. Rahasia itu adalah bahwa malaikat Lucifer itu jatuh kedalam dosa akibat menyangsikan kehadiran YESUS KRISTUS sebagai TUHAN ALLAH Pencipta Langit dan Bumi yang memiliki tubuh sempurna dan bisa dilihat oleh para malaikat-Nya tanpa harus melalui dia (Lucifer). Status dan jabatan malaikat pemberontak ini adalah oknum IMAM BESAR yang dahulunya ditugaskan untuk memimpin penyembahan para malaikat kepada TUHAN ALLAH di Sorga. Segala kelebihan, kecantikan, keagungan, kemuliaan dan keindahan yang telah diberikan oleh TUHAN ALLAH kepadanya telah disalahgunakan untuk mencari nama baik dan kehormatan, merasa lebih tinggi status dan jabatan dari para malaikat lain-nya. Bahkan ia merasa ingin menyamai TUHAN ALLAH Pencipta-nya, dengan alasan mendasar bahwa TUHAN ALLAH Maha Kudus sehingga tidak dapat dilihat oleh para malaikat di Sorga, dan inilah yang menjadi sumber kejatuhan sang imam besar jahat itu. Dengan doktrin ini, si iblis gunakan untuk menghasut malaikat-malaikat tidak setia lainnya untuk memberontak terhadap Penciptanya.

Peristiwa kejatuhan Lucifer dan malaikat-malaikat pengikutnya dan pemberontakan mereka didalam Sorga merupakan modus dan doktrin yang sama dilakukan oleh Imam-Imam Besar Yahudi, Ahli-Ahli Taurat, Orang Farisi dan pengikut-pengikutnya, termasuk kaum bidat Nashrani dan Islam, yang menolak YESUS KRISTUS sebagai TUHAN ALLAH. Doktrin iblis yang penuh kebodohan inilah kemudian membuat pernyataan bahwa ”Jikalau Dia adalah TUHAN ALLAH, mengapa bisa mati mati dikayu Salib”.

Putra Dari Ufuk Timur said...

Peristiwa penyangkalan dan pemberontakan itu kembali terulang seperti yang dilakukan oleh si Lucifer dan pengikut-pengikutnya. Namun disaat Akhir, Iblis dan pengikutnya akan dilempar ke Neraka yang diciptakan sejak kejatuhannya dalam dosa.

Kematian yang dimaksud TUHAN ALLAH adalah “Kematian Kekal” didalam siksaan Api Neraka ; memang TUHAN ALLAH tidak akan pernah ke Neraka, karena TUHAN ALLAH Maha Suci dan Kudus, sedangkan Neraka terdapat banyak dosa didalamnya. Neraka hanya dikhususkan sebagai tempat hukuman para pendosa, seperti : Iblis, Setan-Setan, Jin-Jin, malaikat-malaikat jahat yang pernah diusir dari Sorga karena membangkang kepada TUHAN ALLAH, dan kemudian menghasut manusia secara lihai seolah-olah mereka adalah “malaikat terang”, para nabi-nabi palsu, guru-guru palsu, penyembah berhala, pengkhianat dan penjilat, ahli sihir, dukun-dukun, orang cabul, pemburit/banci/ homosex /lesbian/animalsex, penganut ajaran-ajaran yang memuja orang-orang suci, rasul palsu yang dimuliakan beserta pengikutnya, dan umat manusia yang berdosa karena menghujat TUHAN ALLAH, yakni dosa mereka yang tidak mengakui YESUS KRISTUS sebagai TUHAN ALLAH, atau lebih umum dengan sebutan “Anti Kristus”, bahkan juga termasuk para pendeta-pendeta tidak setia dan ahli tafsir Alkitab yang katanya “Kristen”, namun hidupnya tidak sesuai dengan ajaran Kristus, karena yang diajarkan hanya pikiran dan tafsirannya sendiri bukan dari Roh Kudus, yang melegitimasi ajaran-ajaran lain diluar INJIL KEBENARAN, mengajar dan memanfaatkan gereja untuk kepentingan pribadi, memperkaya diri sendiri dan keluarganya, membuat gereja seperti perusahaan pribadi, menggunakan gereja dan jemaat TUHAN untuk kepentingan politik, mengejar jabatan sebagai pemimpin-pemimpin gereja yang sombong rohani dan tidak mau menjadi pelayan terhadap umat TUHAN, kesemuanya itu akan bersama-sama dengan Iblis yang menjadi bapa mereka.

Putra Dari Ufuk Timur said...

Tetapi apabila sebelum Hari Besar itu, manusia-manusia tersebut itu bertobat dari dosa dan perbuatannya dan mengakui YESUS KRISTUS sebagai TUHAN ALLAH Pencipta Langit dan Bumi dengan mulutnya, serta setia mengikut Sang Mesias dan Injil Kebenaran, maka mereka akan diselamatkan oleh YESUS KRISTUS selaku Hakim Yang Benar sekaligus Pembela Bangsa PilihanNya, yakni bangsa Israel yang sesungguhnya.

Sekali lagi…., perlu dicamkan baik-baik bahwa kematian yang TUHAN ALLAH maksudkan bukanlah seperti ketika Dia berada di kayu salib, seperti apa yang ada dalam pikiran anda dan manusia selama ini, bahkan hal itu dijadikan suatu alasan untuk menyangsikan dan menolak status DIA sebagai TUHAN ALLAH Pencipta. Peristiwa kematian seperti itu hanyalah “kematian tubuh secara jasmani” yang terbuat dari tanah, bukan kematian jiwa dan roh. Ini yang perlu dipahami.

TUHAN ALLAH harus mati secara jasmani diatas kayu salib untuk menanggung dosa manusia yang sudah berdosa dengan menyembah secara salah kepada Dia, dan terus hidup dalam dosanya walaupun semua usaha yang dilakukan oleh manusia tidak akan pernah bisa membenarkan dirinya dan diampuni, termasuk diantaranya adalah dengan berbuat kebaikan, amal, puasa, menyiksa diri, bertapa/bersemedi, atau berdoa/sembahyang dengan berteriak-teriak nama “allah” berkali-kali, bersembahyang dengan 3x, 5x, 7x ataupun 9x dalam sehari ataupun usaha lainnya. Hal itu semua tidak bisa membuat dosanya diampuni dan masuk kedalam Sorga, kecuali TUHAN ALLAH sendiri yang berkarya untuk menebus dosa manusia, supaya manusia tidak akan mati dalam kematian kekal bersama-sama Iblis, nabi palsu dan pengikut-pengikutnya.

Putra Dari Ufuk Timur said...

Pilihan yang diperhadapkan kepada kita manusia saat ini adalah apakah dosanya ingin diampuni dan masuk Kerajaan Sorga? ataukah lebih memilih masuk dalam Neraka. Untuk diampuni dan masuk kerajaan Sorga hanya satu kunci sederhana, yaitu : “mengakui YESUS KRISTUS sebagai TUHAN ALLAH Pencipta Semesta Alam dengan mulutmu“ dan “Mengakui bahwa YESUS KRISTUS telah mati di kayu salib tetapi bangkit dari kematian dan hidup selama-lamanya”, karena Dia-lah yang berkuasa dalam kerajaan Sorga, Bumi dan memegang kunci Kerajaan Maut, Dialah TUHAN ALLAH yang menciptakan langit dan bumi menurut keinginan-Nya sendiri, dan Dia mampu menyelamatkan manusia dari dosa, yang tidak bisa diampuni karena usaha manusia sendiri.

Putra Dari Ufuk Timur said...

Panggilan Berbakti…..

Saya sendiripun juga seperti anda penuh dengan kesalahan dan dosa dalam kedagingan saya, namun YESUS KRISTUS telah mengampuni saya dan memberikan kepastian buat saya sebagai anak pilihan-Nya…., dan saat ini masih ada waktu, walaupun sudah sangat singkat buat Anda. TUHAN YESUS mengasihi anda Mrs. Karen Armstrong seperti Dia juga mengasihi saya, karena lewat Artikel anda semuanya telah tersingkap dengan jelas dan lugas, tidak ditutup-tutupi lagi, dan juga saudara-saudaraku pengikut Kristus bertambah-tambahlah kesetiaanmu, marilah menjadi kawan sekerja Kristus; dan kepada umat manusia lainnya, khusus menganggap dirinya beragama, baik mereka yang beragama Kristen Protestan, Katolik, Pantekosta, Saksi Yehuwa, Islam, Budha, Hindu, Kongcuhu, Taoisme, Shinto, Syiah, Majusi, dan lainnya terutama kekasih-kekasihku umat Yahudi, tanggalkan semuanya dan kembali kepada YESUS KRISTUS, karena DIA-lah TUHAN ALLAH sendiri yang dicari selama berabad-abad….

“ Marilah kita menyembah TUHAN ALLAH YANG BENAR, Pencipta Semesta Alam, HAKIM dan sekaligus PEMBELA bagi bangsa Pilihan-Nya, yang memiliki tubuh sempurna dan bisa dilihat dengan mata jasmani seperti dalam INJIL KRISTUS, karena DIA-lah yang akan mengumpulkan umat pilihan-Nya dari berbagai suku, bangsa dan bahasa di alam semesta ini menjadi Bangsa Israel Yang Terpilih “

Putra Dari Ufuk Timur said...

Ingatlah… saudara-saudaraku yang terkasih,

Perjuangan dan pengorbanan TUHAN ALLAH untuk menyelamatkan manusia dengan mati di kayu salib itu bukan hal yang gampang dan mudah kita bayangkan, karena itu telah menjadi senjata oleh Iblis-Si Penipu itu selama berabad-abad dan pengikutnya untuk menolak YESUS KRISTUS sebagai TUHAN ALLAH Yang Sebenarnya.

Namun, YESUS KRISTUS sendiri mau menunjukan kasih sayang-Nya untuk melepaskan segala kemuliaan dan kebesaran-Nya, bersedia dipermalukan, dicacimaki, dipukul dan disiksa, diludahi, disidang, kaki dan tangan-Nya di paku, tergantung di kayu Salib, diejek-ejek, mati dikayu Salib, walaupun sudah mati masih ditikam lambungnya, semuanya dilakukan untuk siapa???. Jawaban nya adalah untuk saya dan untuk anda sekalian.

Dan ingat perkataan Yesus Kristus bahwa “ada banyak yang terpanggil tapi sedikit yang terpilih”.

Putra Dari Ufuk Timur said...

Marilah mencari dan mengasihi TUHAN ALLAH yang sebenarnya telah menjadi tubuh yang bisa dilihat dan dikenal di dalam dunia, bukan “TUHAN yang tidak bisa dilihat”. Dan berhenti mulai sekarang untuk menghujat TUHAN ALLAH, jangan menjadi seperti Iblis yang tidak bisa diampuni dan akan tersiksa dalam Neraka sebagai kematian kekal.

Memang sulit untuk membuang roh kesombongan dan roh keras kepala, hampir seperti “Unta memasuki Lubang Jarum”, tetapi seperti itulah kita harus memikul salib kita masing-masing, untuk berani menyatakan BENAR atau SALAH.

Pengikut Kristus bukan untuk membentuk Agama, karena Agama sering disalah artikan sebagai alat untuk kepentingan orang dan kelompok tertentu untuk mempertahankan status “Quo”, mari berbalik selagi masih ada kesempatan, tidak pernah ada yang merasa terdahulu, semuanya sama dihadapan TUHAN YESUS sebagai anak pilihan-Nya, jika kita mengasihi Dia.



Salam hormat dalam kasih YESUS KRISTUS, TUHAN ALLAH kita.



Putra Dari Ujung Timur.-

Email : cartermangar@gmail.com, Hp : 08229201845

Tanggapan secara lengkap dapat dilihat pada http://cartermangar.simplesite.com/