Tuesday 16 December 2014

Mitos dan Logos

12:52 Posted by Dziki No comments

Masa sekarang adalah hasil pembentukan sejarah, semua pencapaian di masa ini adalah buah basil timbuhnya pohon masalalu.

Tidak terkecuali perdaban modern yang sehari hari kita lahap ini. peradaban dimana efesiensi kehidupan manusia bertambah. sumberdaya alam yang dapat dimaksimalkan hasilnya untuk kebutuhan kelangsungan hidup manusia itu sendiri.
namun dibalik semua itu, ada banyak jerit pahit basil dari pemodernan umat manusia. dibalik semua ke mudahan kehidupan banyak ruang-ruang lubang gelap yang manusia sendiri ciptakan. kehampaan disetiap lubang itu diisi oleh keputus asaan manusia masa kini.
entah kita sadari atau tidak, manusia itu terdiri dari 2 hal inti yang tidak bisa kita hindari salah satunya, yaitu mitos dan logos. 2 hal itu lah yang membuat manusia terus bisa bertahan di bumi kecil Tuhan ini. lantas apa yang disebut mitos dan logos itu sendiri?
Karen Armstrong mnyebutkan dalam salah satu bukunya yang berjudul the battle for god bahwa mitos adala sesuatu yang berhubungan dengan jiwa, mereka abstrak namun tetap dapat dirasakan. meraka hanya dapat dipercayai namun tidak berbukti empiris, sebaliknya logos adalah mereka yang nyata dapat dipikirkan dan dapat dibuktikan dengan bukti empiris.
di era modern ini logos menjadi lebih dominan, melihat kemajuan budang iptek yang sangat menkjubkan di sepanjang perjalanan hidup manusia. namun sebaliknya mitos kian lama kian ditinggalkan, ia dipinggirkan dari panggung utama kehidupan manusia. manusia mulai menertawakan sebuah mitos yang dianggap memang irasional, namun bagai mama dampak dari itu?
kita sebagai manusia diciptakan tuhan selain menjadi mahluk yang memiliki akal, kita pun diberikan jiwa oleh tuhan. jiwa lah yang mengerti akan tujuan kita diciptakan, dan jiwalah yang akan mengerti pencitraan tuhan yang disebar lewat tanda-tandanya yang ada di muka bumi miliknya. dia perlu tempat husus dalam kehidupan agar manusia lebih peka terhadap keindahaan hujan, bukan memaki terhadap hujan karena kebasahan ketika bekerja. jiwa lah yang senantiasa menjamin hubungan pencipta dan ciptaanya terhubung, dan jiwalah yang akan menjamin hubungan antar manusia berjalan harmonis. itu mitos, itu lah tugas mitos, yang tidak perlu penjabaran empirik disetiap ruang kerjanya, mitos hanya perlu sedikit kepekaan untuk terus dipercayai, agar nanti kebutuhan jiwa terpenuhi. itu lah yang menjadi akar dari deretan masalah era modern yang berkepanjangan dan kronis, ketika mereka mulai menyisihkan mitos. jiwa mereka kosong, jiwa mereka menjadi hampa, dan untuk memenuhi jiwa yang hampa itu manusia mencoba berbagai cara, lalu mereka gagal dan jatuh pada keputus asaan karena pintu mereka tertutup rapat untuk mitos.

0 comments: